ALMARHUM & KISAH

 


Apa yang pada akhirnya harus dilepaskan dari sebuah kehilangan?  ialah Sekotak rencana masa depan

Sekotak yang spesial, disimpan dengan rapi, baik, dan sangat dijaga arsip di dalamnya. Apakah saat kami menyiapkan simpanan segala masa depan itu, adakah setitik ajal terselip pada sebuah rencana istimewa dengan hati yang riang? Tentu tidak.

Kami lupa bahwa takdir ajal adalah pasti,

Jelas benar,  jika Tuhan kadang dilupakan saat bahagia. 


Bukan lagi terkejut pada ajal yang akhirnya tiba,

Bukan lagi meraung merintih menangis mendarah menjerit pada hari yang harus sebaik-baiknya melepasmu. Tapi separuh nyawaku yang tersisa, seakan merengek pada tepi-tepi keranda di hadapan untuk jangan disegerakan perpisahan ini. Bagaimana kabarku nanti, bagaimana Kisah kami nanti. 


Bersimpuh memelas nelangsa pada perpisahan yang berjarak ini. Baru kali ini aku berkenalan pada sebuah diksi yang tidak pernah terpikir akan kumiliki dalam waktu dekat, Adalah Duka. 


Tapi Tuhan Maha Menentukan siapa apa dan kapan kita akan bertemu dan melepas satu sama lain. Jika bukan bahagia di depan, sudah jelas duka yang kan kutemui. Tapi kala itu hati kita terlalu suka. Lupa bahwa duka berjalan berbayang pada tiap sisi mengawasi. Bodohnya diri, melupakan hadir ajal yang sudah pasti terjadi walau entah kapan tibanya. Terlena pada indahnya masa depan Kisah yang akan kita bangun.


Sekarang, berhasil kulepaskan tiap-tiap rencana yang tersimpan lama dalam sekotak masa depan Kisah yang sudah kita susun. Menumpuk mengendap dalamnya. Biarlah aku coba sendiri menemukan kotak baru untuk merangkai kembali masa depan Kisah kita. Bisa jadi itu mampu menjadi obat penenang kala ricuhnya hati dan akal kala rindu padamu. Seharusnya tidak boleh ada satu sosok pun yang cemburu akan memori ini, toh kita tidak akan bisa bertemu kembali setelah mereka membahukan kerandamu hingga pandangku terakhir hanya melihat nisanmu sejak lima tahun lalu.


----- terima kasih sudah hadir pada mimpiku dan Kisah, pada empat malam terakhir puasa tahun ini. Tenanglah pada abadimu di sana. Semoga tiap senandung doa Kisah yang membisik pada sujudnya, sampai menembus lapisan tanah dan batuan di bawah sana mengirimkan cinta Kisah padamu.


-April 2024-

Comments

Popular Posts