CAREGIVER BAGI PENYINTAS KANKER (2)
CAREGIVER BAGI PENYINTAS KANKER (2)
PENTINGNYA BPJS
picture editing on canva app |
Asuransi kesehatan saat ini sudah sangat banyak jenisnya, salah satu yang paing populer adalah BPJS Kesehatan. Selain sangat mudah dijangkau dan diurus secara administrasi, saya menyebutnya dengan kartu sakti. Karena, misalkan kita baru daftar hari ini, tunggu beberapa jam sudah bisa digunakan walaupun baru satu kali melakukan pengisian saldo asuransi. Tapi kali ini saya mau bahasa tentang betapa bergunanya kartu sakti ini bagi pasien kanker.
Sudah banyak yang tau ya kalau biaya pengobatan kanker itu termasuk kemoterapi dan radiasi membutuhkan biaya yang sangat besar. Beruntunglah kallian kalau memiliki asuransi kesehatan yang bisa menampung proses pengobatan tanpa mengeluarkan uang cash di tempat selama prosesnya. Itupun sudah termasuk tanggungan biaya opname, obat, dan lain-lain.
Karena kami menggunakan BPJS, dan suami saya saat itu masih ditanggung perusahaan tempatnya bekerja melalui BPJS juga, maka selama opname dan kemoterapi kami tidak pernah mengeluarkan uang cash. Semua dicover oleh BPJS. Pernah juga dalam satu tahun kami menggunakan BPJS Mandiri karena suami saya sempat tidak bekerja, maka mau tidak mau harus mengaktifkan bpjs kes kembali dengan status mandiri. Jadi, perbulannya kami rutin membayar iuran setiap awal bulan dengan status kelas 2. Kembalinya suami saya bekerja pada 2019, perusahaan tempatnya bekerja kembali mengcover bpjs kes kami. Maka yang tadinya status bpjs kes sempat status mandiri, berubah menjadi tanggungan perusahaan. HIngga ajalnya menjemput pun kami sama sekali tidak pernah mengeluarkan selembar uang cash selama proses kemoterapi dan radiasi.
Kami sejak 2016 sampai 2019, berobat rutin di rumah sakit AWS (Samarinda) menggunakan BPJS. Sayangnya, memang kita saat ingin mendaftar untuk masuk opname kemoterapi, harus mengantri lebih pagi, bahkan pintu ruang pendaftaran belum buka saja, kita sudah harus stay agar bisa kebagian bed. Jadwal kemoterapi memang sudah ditentukan oleh dokter spesialis di AWS. Tapi bisa saja kita tidak kebagian kuota di hari yang sudah dijadwalkan jika kita terlambat mendaftar. Pasien kemoterapi dalam satu hari tidak bisa terhitung, sangat banyak. Karena berasal dari banyak daerah yang ada di provinsi kaltim.
Beberapa berkas yang harus disiapkan, tidak banyak, karena kami dari Bontang, harus kemoterapi di AWS, maka ketika dijadwalkan kemoterapi di hari Rabu, maka 2 hari sebelumnya, harus berobat dulu ke dokter umum di sini untuk mendapatkan surat rujukan berobat ke AWS. Nah, nanti surat rujukan dari dokter umum di sini kami fotokopi banyak-banyak bersama fotokopi kartu bpjs kes untuk dilampirkan saat mendaftar di AWS sana. Berkas tsb butuhnya tidak hanya satu-dua lembar, tapi bisa sampai lima lembar. Karena tidak hanya dokter spesialis yang butuh, tapi, bagian pendaftaran, ruang kemoterapi, bagian pendaftaran opname, semua butuh berkas tersebut.
Sudah paling benar jika kita sudah menyiapkan banyak fotokopi kartu bpjs kes untuk persiapan mendaftar saat ingin opname kemoterapi. Surat rujukan biasanya difotokopi setiap habis konsultasi dari dokter umum setempat. Karena setiap 3 minggu sekali harus kemoterapi, maka kami banyak mengoleksi fotokopi surat rujukan tsb. Sekarang sudah jadi arsip kenangan buat saya di rumah.
Kami juga pernah telat satu bulan membayar iuran saat pindah status ke bpjs kes mandiri. Ini lebih ribet lagi bolak balik. Untungnya lokasi tempat melaporkan keterlambatan iuran bpjs masih ada di sekitaran wilayah AWS, jadi tidak butuh berhari-hari memprosesnya. Karena bpjs kes mandiri kami kelas 2 saat itu, maka denda satu bulannya hanya ada kisaran Rp 100ribuan, tidak sampai di 200ribu. Terjangkau, tapi bolak baliknya itu yang males banget. Jadi tetap mendaftar dulu di ruang pendaftaran seperti biasa, kemudian nanti diberikan surat pengantar, lalu kita ke gedung sebelah AWS untuk mendapatkan rincian biaya denda yang harus dibayarkan, kemudian kita membawa kertas rincian denda itu ke Bank terdekat untuk membayarnya ke teller langsung. Kebetulan karena kami menggunakan BNI saat itu, jadi saya berjalan kaki ke BNI Sutomo. Setelah membayar denda di Bank, bukti pembayaran denda itu harus kita setor lagi di ruang pendaftaran. Seperti itu, lumayan olahraga muter-muter AWS.
Jadi jika pembaca adalah pengguna bpjs kes mandiri, jangan pernah telat membayar iuran, karena ketika kalian nanti harus opname, maka denda itulah yang akan bikin ribet, bolak balik ngurusnya. Tapi sejauh ini AWS tidak pernah mempersulit kami saat harus opname dan ada denda, karena kami juga hanya satu-dua kali telat bayar iuran saat masih pengguna bpjs kes mandiri.
Kita lanjut di proses cari kamar opname dan kemmoterapi di AWS ...
-elisk-
Comments
Post a Comment