Mujarabnya Doa Orang Tua
DOA ORANG TUA,
PENGIRING LANGKAH MENCAPAI KESUKSESAN...
Sekitar tahun 2005 saat saya masih kelas 9, Bontang sangat ramai dengan berbagai jenis komunitas remaja. Mulai dari komunitas motor, komunitas band, dan komunitas remaja SMA yang walaupun tidak jelas alasan mereka membentuk komunitas tersebut. Komunitas-komunitas tersebut saling berkawan satu sama lain dan sering mengadakan acara-acara positif demi mempererat tali silaturahmi remaja Kota Bontang. Media pun ikut terlibat dalam kegiatan-kegiatan mereka. Radio menjadi media paling berperan saat itu. Banyak radio yang sampai menyediakan satu program setiap minggunya untuk mengundang salah seorang narasumber dari komunitas tersebut demi naiknya rating pendengar dari masing-masing radio.
Saya yang termasuk anak rumahan saat SMP, sering saja mendengar beberapa hiburan melalui radio saat itu. Satu radio yang sangat saya sukai saat itu adalah 99,9 FM Bontang Music Station. Lagu-lagu dan program yang disajikan untuk pendengar sangat menarik dan sama sekali tidak ada iklan di frekuensi tersebut. Penyiarnya juga masih muda-muda dan sangat kocak sampai pendengar pun bisa merasakan seperti lagi ngobrol di ruang siarannya hahahaa...
Pertengahan kelas 9, akhirnya saya memberanikan diri untuk melamar di Radio BMS yang setiap hari selalu saya dengarkan. Keinginan tersebut tiba-tiba saja saya pikirkan setelah salah satu teman seangkatan saya yang sudah lebih dulu siaran di radio tersebut menawarkan dan saya tidak berpikir panjang langsung menerima. Hehee...
Awalnya sedikit takut kalau orang tua saya mengetahui kegiatan yang saya jalani di luar sekolah, pasti mereka akan marah. Jangankan main ke luar rumah, jalan sama teman malam-malam saja tidak diijinkan. Apalagi ini yang setiap beberapa hari dalam seminggu harus ke kawasan HOP PT.Badak sana. Bisa kena murka bangetlah sama bapak ibu.
Tiba-tiba saja tercetus kebohongan ke bapak ibu. Alasan izin les bahasa inggris di ETC malah saya lari ke BMS waktu itu Hahahaa... Kadang juga izin kerja kelompok di rumah teman, jadi masih bisa bawa motor sendiri lari ke BMS hahhaaa...
BMS sudah seperti rumah kedua saya saat itu. Saya siaran di sana sampai kelas 1 SMA. Walaupun frekuensi saya siaran saat kelas 1 sudah tidak sesering saat SMP, tapi kadang kalau saya suntuk di rumah, ijin bohong lagi sama bapak ibu mau kerja kelompok, sekalipun tidak ada jadwal siaran sih.
Bangkai yang dikubur serapi apapun pasti akan tercium juga baunya. Sampailah pada akhirnya bapak ibu saya mengetahui kebohongan anaknya ini dari sepupu saya sendiri. Ternyata sepupu saya sering mendengar BMS dan sudah tau jadwal saya siaran kapan saja. Saya disidang sama bapak ibu, dan Alhamdulillah beliau menerima dan sering memantau saya siaran sembari mendengarkan suara saya pas lagi siaran hahahaa...
Penyiar-penyiar BMS sebagian besarnya adalah pelajar SMP dan SMA yang ada di Bontang. Ada yang dari Vidatra, Yabis, YPK, dan sekolah lainnya. Mereka siaran dengan sukarela, ingin menyalurkan bakat terpendam, dan melatih percaya diri. Jangan tanya kami digaji berapa per-bulannya. Namanya sukarela, ada atau tidak di bayar kami tetap bahagia dan ikhlas. Lalu apa yang saya dapatkan selama siaran di BMS? saya belajar bertanggung jawab dengan tidak menyia-nyiakan kepercayaan Pak Idris sebagai pemilik BMS. Saya bertanggung jawab dengan jadwal siaran dan senior-senior saya di BMS untuk membawakan program siaran dengan baik dan mengajak seluruh pendengar untuk terus bersahabat dengan kami. Saya belajar membangun kepercayaan diri saya depan orang banyak. Saya mendapatkan banyak teman baru yang hingga sekarang kami masih saling komunikasi dan berteman baik. Saya belajar berpikir kreatif mengenai program siaran apa lagi yang bisa membuat satu pengembangan agar pendengar tidak bosan. Saya memiliki keluarga kedua setelah Bapak ibu dan adik saya.
Berikut link dari Bang Ariel yang masih menyimpan foto-foto jadul BMS :
https://www.facebook.com/ibel.mantovani/media_set?set=a.1329145594770.2046004.1414882947&type=3
Di sekolah semakin banyak yang tahu bahwa saya adalah salah satu penyiar radio di BMS. Sangat beruntung ketika akhirnya dua guru BK di sekolah selalu menjadikan saya sebagai role model bagi teman-teman sekelas yang disuruh maju untuk presentasi di depan kelas ada saja yang masih malu. Semenjak saya siaran di BMS, pendengar dan teman-teman saya bertambah banyak dari berbagai sekolah, membuat rasa percaya diri saya semakin meningkat. Sombong sih ada ya, sudah pasti. Namanya masih anak-anak hehee...
BMS juga memiliki satu program acara yang membacakan atensi atau memo kirim salam pendengar. Acara ini paling diminati pendengar saat itu, karena masing-masing penyiar di BMS ditugaskan untuk menjual atensi atau memo tersebut ke sekolah masing-masing. Satu lembar memo saat itu dijual seharga 500 rupiah kalau tidak salah. Banyak teman di sekolah saya yang sebagian besar adalah pendengar setia BMS membeli lebih dari 1 lembar memo. Di memo tersebut mereka puas kirim salam untuk teman-teman yang satu sekolah maupun kenalan mereka di sekolah lain. Dari hasil penjualan memo-memo tersebut selalu masuk di pundi kas BMS yang ditangani oleh Bang Ariel atau Bang Ferdi.
Beranjak ke SMA, saya saat itu duduk di kelas 10, masih aktif siaran di BMS walaupun tidak begitu sering. Saya lebih sering ditempatkan di program acara ngabuburit, saya lupa akronim program acara tsb apa waktu itu. Saya selalu dipasangkan dengan penyiar dari SMA Vidatra yang sedikit beda dua tahun di atas saya. Dulu ada yang namanya Kak Areena (Tim Kaltim Post dan KPFM Samarinda), Bagus Nanda, Rifqi, dan Devi Paramitha (sekarang di PKT). Selama saya siaran selalu saja berpasangan dengan teman-teman dari SMA Vidatra. Mulai dari BMS juga saya akhirnya sering kedatangan tamu dari teman-teman SMA Vidatra yang katanya penasaran pengen lihat wujudku ini gimana. Hahahaa... geli kalau diingat-ingat yak! Hahahahhaaa.... Tapi sampai sekarang kami masih sangaaaatt sering komunikasi. Apalagi media sosial jaman sekarang sudah sangat banyak dan canggih. Siapa yang sangka dari kedekatan dengan warga SMA Vidatra, saya pun rejeki mengajar di SMA Vidatra, alhamdulillaaah...
Senior-senior saya di BMS sekarang banyak yang sukses berkarier. Termasuk mereka yang siaran di ESKA FM, Kak Chi0, Kak Fidra, Kak Fahmi, dan Almh Kak Dian. Kak Yesha, Kak Fadli dan Kak Desti yang bekerja di PT.Badak, Kak Tini yang sekarang penyanyi kece, Yohana yang sukses sebagai Polwan di Balikpapan, Bang Ariel yang kerja di KNI, dan lain-lain. Kalau saja pintu Doraemon itu nyata, saya kepengen sekali kembali ke masa-masa itu. Masih pengen berguru dengan para senior yang dengan ikhlasnya banyak memberikan saran dan kritik demi kematangan kemampuan kami. Walaupun BMS adalah radio amatir dan tidak diakui oleh pemerintah, kami dan BMS tetap terkenang sampai sekarang. BMS selalu dikenang dan selalu menjadi saksi positifnya kegiatan komunitas-komunitas remaja saat itu. Berkat BMS juga, saya berhasil menjuarai lomba penyiar programa televisi saat HUT LNG road to school hehee, saat itu juara 3 alhamdulillah. Berkat BMS juga, akhirnya ada satu program televisi remaja hingga saat ini masih berjalan, KERBIZ. Dulunya pembawa acaranya adalah beberapa penyiar BMS, dan akhirnya sekarang sudah berganti dengan siswa SMA Vidatra yang tidak lain adalah siswa-siswa saya di SMA Vidatra.
Di akhir saya kelas 10, kegiatan di sekolah pun semakin padat. Akhirnya saya memutuskan untuk tidak lagi bergabung di BMS. Bersyukurnya ketika saya mengikhlaskan untuk tidak lagi bergabung di BMS, YPK saat itu baru saja membuka satu radio bertempat di SMP YPK. Namanya dulu YPKerz FM, 107.5 FM. Pembimbingnya saat itu adalah Pak Hakim dan Pak Saleh Doman. Saya lupa saat itu bagaimana saya bisa bergabung di YPKerz, pokoknya saya dan adik kelas saya, Tito yang dulunya juga penyiar BMS sering berpasangan saat siaran di sana. Jujur saja, saya memang tidak bisa move on saat keluar dari BMS. Alhamdulillah rejeki ada saja datangnya. YPKerz saat itu radio yang juga cukup diminati, termasuk bagi pelajar YPK. tetapi saya juga tidak lama siaran di sana. Terakhir saya siaran di sana adalah ketika pihak SMP YPK mengadakan undangan atau semacam silaturahmi dengan penyiar radio SMP YPPSB Sangata. Saat itu saya masih ingat, Bu Trully masih sedang hamil besar. Entahlah fotonya di mana sudah hilang hehee... tapi masih dalam ingatan kepala dan hati...
Kelas 10 saya disibukkan dengan berbagai kegiatan sekolah karena saya juga termasuk OSIS saat itu. Saya berhenti di BMS, saya juga tidak lama di YPKerz. Saya sibuk di urusan OSIS dan acara-acara sekolah. Selama SMA, alhamdulillah saya dipercaya oleh teman-teman dan guru-guru untuk menjadi MC atau pembawa acara di setiap acara sekolah. Mulai dari YPK Cup, Ketua Panitia Parade Band, MC HUT YPK, dan banyak lagi. Pertama kalinya saya dapat honor adalah dari hasil MC membawa acara HUT YPK bersama kakak kelas saya. Honor pertama saya pakai beli sepatu incaran di BP. Hahahaa... masih ada sepatunya sampai sekarang...
Lulus SMA, saya berkuliah di Unmul Samarinda. Saya lupa di semester berapa saat itu pernah ditelpon oleh Kak Yasir, senior saya juga dulunya di BMS, beliau menawarkan saya untuk siaran di Radio Hotel Mesra Indah, saya lupa namanya apa. Tapi saat saya dipanggil untuk tes vokal, tim radio tsb menanyakan kesediaan jadwal saya untuk siaran. Jadwal yang ditawarkan bertepatan dengan jadwal kuliah saya di pagi hari. Apa daya akhirnya saya mengikhlaskan, daripada kuliah saya terbengkalai, menangis mamak saya nanti anaknya ndak lulus tepat waktu.
Tawaran dari Kak Yasir saya lepas, alhamdulillah ada lagi rejeki baru. Saya ditawarkan mengajar di Primagama Wahid Hasyim saat itu oleh Mbak Indah. Saya terima, karena jadwal mengajarnya sore hingga malam. Yaa tidak bertabrakan lagi dengan jadwal kuliah saya. Mengajar di Primagama saat itu, tidak berlangsung lama, sekitar hampir dua tahun saya mengabdi di sana dan akhirnya saya mengundurkan diri karena sudag terlalu lelah dan beberapa tugas kuliah saya terbengkalai. Memang dasarnya saya sudah cepat malas kalau capek. Jadi saya sibuk dengan kuliah hingga akhirnya saya lulus pas 4 tahun pada 25 Juni 2013, dan diwisuda pada September 2013.
Setelah dinyatakan lulus pada 25 Juni 2013, saya segera berkemas barang-barang yang mau saya bawa pulang ke Bontang. Sempat bosan saat itu sudah pulang ke Bontang sembari menunggu jadwal wisuda September, kok kerjanya di rumah saja. Terbiasa beraktifitas saat di Samarinda, membuat saya seperti orang beleng di rumah terus begitu balik ke Bontang. Alhamdulillah lagi, Bang Ariel menawarkan untuk siaran di radio NBI.
Lama tidak siaran, membuat saya sempat menyebutkan frekuensi BMS saat siaran di NBI, Hahahahaa... Itu termasuk hal yang sangat wajar saat kita suda pernah siaran di beberapa radio. Sedikit canggung dan kaku saat pertama kalinya siaran lagi. Untung masih ada Bang Ariel yang selalu mengajarkan dan menyemangati. Tapi, siaran di NBI tidak bertahan lama karena sayaa saat setelah wisuda, alhamdulillah ada rejeki mengajar di Ganesha operation. Jam ngajar juga sampai jam 8 malam kadang. Takut kelelahan dan tidak sempat mengejar jam siaran terakhir, jadi saya mengundurkan diri dari NBI :"(
Di Ganesha Operation pun alhamdulillah saya melaksanakan tanggung jawab dengan baik, saya banyak belajar mengenai dunia kerja nyata, belajar menangani siswa, menangani keuangan dan honor pengajar, karena saat itu saya mengajar pun merangkap sebagai staf akademik yang mengurus laporan tiap akhir pekan dan mempertanggungjawabkan ke Bandung, Pusat dari Ganesha Operation Indonesia. Merasakan mendapatkan gaji yang alhamdulillah lebih dari cukup dan membelanjakannya dengan puas tanpa merepotkan kedua orang tua lagi minta-minta duit jajan.
Setahun lebih di Ganesha Operation, akhirnya 24 Januari 2015 kemarin saya mengundurkan diri dari rumah kedua saya itu. Saya mendapatkan rejeki lagi alhamdulillah untuk mengajar di SMA Vidatra sejak 12 Januari 2015. Sedih hati ketika kita lama bernaung di satu tempat yang sudah seperti rumah sendiri lalu beranjak pergi meninggalkan tempat tersebut demi satu harapan baru yang leeebih baik lagi. Bagaimanapun, hidup untuk menghasilkan dan memberikan yang terbaik bagi banyak orang. Maka, jangan pernah berhenti dan takut untuk berjalan ke arah yang lebih baik sekalipun berjalan sendiri. Belajar berani mengambil keputusan dan belajar untuk kehidupan adalah satu tanda menuju pendewasaan dalam bertanggung jawab.
Malam ini, hujan lebat, sepanjang tulisan di blog saya ini, saya tulis dengan sepenuh hati dan sejujur-jujurnya mengenai perjalanan hidup yang saya banggakan. Mulai dari bukan apa-apa hingga akhirnya saya bisa jadi contoh yang baik bagi adik dan kebanggaan kedua orang tua saya yang bisa berjalan sendiri dengan bantuan doa Bapak Ibu saya.
Tiada kebaikan yang kita terima bila kedua orang tua kita tidak pernah memberikan kebaikan juga kepada orang lain. Bila kita sadari, saat kita jauh dari orang tua dan ternyata saat sulit ada saja yang membantu kita, percayalah bahwa kedua orang tua kita sudah sangat sering memberikan kebaikan sesama orang sekitar. Allah tidak pernah tidur. Allah selalu menjanjikan kebaikan bagi Hamba-Nya, Allah tidak pernah salah memberikan rejeki ke Hamba-Nya baik itu banyak atau sedikit.
Bersyukur tanpa batas selalu saya ucapkan dalam hati ketika mendapatkan rejeki suka maupun rejeki duka. Semoga kita selalu dilimpahkan rejeki suka untuk tahu makna bersyukur dan kerja keras, rejeki duka untuk tahu bagaimana rasanya kurang dalam berusaha dan berdoa kepada Sang Pencipta Segala isi bumi.
Selamat Malam...
Comments
Post a Comment